Social Icons

Minggu, 02 Maret 2014

Astaghfirullah....! Ustadz Ini Sebut SBY Sebagai Penguasa Murtad

Muslimedianews.com ~ Kelompok takfiri (baca: kelompok yang suka mengkafirkan muslim lain) dekade ini banyak muncul di Indonesia. Perilaku kelompok takfiri yang tergolong minoritas dikalangan umat Islam banyak menyulut fanatisme buta dan ekstrimisme di tengah masyarakat.

Siapapun umat Islam yang tidak sejalan dengan pemahaman mereka akan dicap sebagai kafir atau murtad (keluar dari Islam). Mereka memiliki pemahaman yang menyimpang dan bertentangan dengan mayoritas ummat Islam sebagai As-Sawadul Ad'ham (Ahlussunnah wal Jama'ah).

Salah satu tokoh takfiri yang ada di Indonesia adalah Ust. Abu Bakar Ba'asyir (ABB) atau Abu Bakar Ba'asyir bin Abu Bakar Abud, Pimpinan JAT (Jama'ah Ansharut Tauhid) atau mantan Pimpinan MMI (Majelis Mujahidin Indonesia). Alumni Fakultas Dakwah Universitas Al-Irsyad, Solo, Jawa Tengah tahun 1963 tersebut juga merupakan pendiri Pesantren Al-Mu’min di Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah bersama dengan Abdullah Sungkar, tahun 1972 M. Baik JAT maupun MMI adalah organisasi Islam baru yang bergaris keras.

Dalam situs resmi JAT (www.ansharuttauhid.com), sikap takfiri mereka dipampang secara jelas dengan sebuah petikan perkataan Abu Bakar Ba'asyir dibagian atas web mereka. Menurut ABB, Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sebagai penguasa di Indonesia telah murtad.

"Ulama di Indonesia wajib mengingatkan penguasa murtad saat ini (SBY) yang tidak mau menegakkan hukum Islam (syari'at Islam) secara murni dan kaaffah", demikian petikan perkataan ABB yang terdapat dalam situs resmi JAT.

Presiden SBY yang notabene seorang muslim dianggap bukan seorang muslim atau kafir karena tidak mau menegakkan hukum Islam sebagaimana yang mereka kehendaki.

Paham pengkafiran (takfir) menunjukkan bahwa mereka termasuk kelompok khowarij yang ditentang didalam Islam. Salah satu kelompok yang berlawanan dengan pemahaman mayoritas umat Islam di Indonesia, khususnya dua organisasi terbesar di Indonesia yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), dimana keduanya tidak pernah mengkafirkan atau menganggap murtad penguasa Indonesia (SBY).

Hadits berikut perlu direnungkan kembali :

أَيُّمَا رَجُلٍ قَالَ لأَخِيهِ يَا كَافِرُ . فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا

“Siapa saja yang mengatakan kepada saudaranya, “Wahai kafir”, maka ucapan tersebut pasti kembali kepada salah seorang dari keduanya.”
[HR. Al-Bukhari (6103, 6104) dan Muslim (225)]

Nabi shallallahu’alaihi wa sallam:

لاَ يَرْمِى رَجُلٌ رَجُلاً بِالْفُسُوقِ ، وَلاَ يَرْمِيهِ بِالْكُفْرِ ، إِلاَّ ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ ، إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذَلِك

“Tidaklah seorang menuduh orang lain dengan kefasikan dan kekafiran, kecuali akan kembali kepada penuduhnya apabila orang yang dituduh tidak seperti itu.”
(HR. Al-Bukhari)

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Diklik dan Suka/Like/Seneng

Pengikut

 

BANGUNLAH

Dimana Semua Bangsa

SUATU DUNIA

Hidup Dalam Damai

Dan Persaudaraan

Kita Harus Tau

“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”

Pendapat untuk blog ini ?

 
Blogger Templates