SUARA-MUSLIM.COM -- Khilafah yang memiliki nama lain dalam literatur ulama Salaf dengan istilah ‘al-imamah al-udzma’ (kepemimpinan tertinggi) yang sangat getol diperjuangkan oleh HTI sebagai kewajiban mutlak dalam agama, ternyata terbantahkan dengan pernyataan ahli hadis al-Hafidz al-Munawi, yang mengkategorikan ‘al-imamah al-udzma’ sebagai urusan duniawi, bukan dalam ranah agama:
( إِنَّ أُمَّتِي لَنْ تَجْتَمِعَ عَلَى ضَلَالَةٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ اخْتِلَافًا ) فِي أَمْرِ الدِّيْنِ كَالْعَقَائِدِ وَالدُّنْيَا كَالتَّنَازُعِ فِي شَأْنِ الْإِمَامَةِ الْعُظْمَى أَوْ نَحْوِ ذَلِكَ ( فَعَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمِ ) مِنْ أَهْلِ الْإِسْلَامِ أَيِ الْزَمُوْا مُتَابَعَةَ جَمَاهِيْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَهُوَ الْحَقُّ الْوَاجِبُ وَالْفَرْضُ الثَّابِتُ الَّذِي لَا يَجُوْزُ خِلَافُهُ فَمَنْ خَالَفَ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً ( هـ عَنْ أَنَسِ ) بْنِ مَالِكٍ وَرَوَاهُ عَنْهُ أَيْضًا الدَّارُقُطْنِي فِي اْلأَفْرَادِ وَابْنُ أَبِي عَاصِمٍ وَاللَّالِكَائِي قَالَ ابْنُ حَجَرٍ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى : حَدِيْثٌ تَفَرَّدَ بِهِ مُعَاذُ بْنُ رِفَاعَةَ عَنْ أَبِي خَلَفٍ وَمُعَاذٌ صَدُوْقٌ فِيْهِ لَيِّنٌ وَشَيْخُهُ ضَعِيْفٌ (فيض القدير - ج 2 / ص 431)
“(Hadis: Sesungguhnya umatku tidak akan tersesat secara bersama-sama. Jika kalian melihat perbedaan, maka ikutilah kelompok mayoritas Islam). Yakni perbedaan dalam masalah agama, seperti masalah akidah, atau dalam MASALAH DUNIAWI seperti PEREBUTAN URUSAN AL-IMAMAH AL-UDZMA (KHILAFAH) dan lainnya. Maka ikutilah kelompok terbanyak dari kaum Muslimin. Sebab mereka lah yang benar yang tidak boleh berselisih dengan mereka. Maka barangsiapa yang berselisih akan mati seperti Jahiliyah. (HR Ibnu Majah dari Anas bin Malik. Juga oleh ad-Daruquthni dalam al-Afrad dan Ibnu Abi Ashim dan al-Lalika’i. Ibnu Hajar berkata: Muadz bin Rifa’ah meriwayatkan seorang diri dari Abu Khalaf. Muadz sangat jujur namun lemah, dan gurunya lemah)” (Faidl al-Qadir 2/431)
Kendatipun dlaif, bagi ulama Wahabi (Syaikh Albani) hadis ini awalnya dinilai dlaif, tetapi secara akumulasi riwayat hadis tersebut berstatus hasan:
ما كان الله ليجمع هذه الأمَّة على ضلالة أبدا، ويد الله على الجماعة هكذا، فعليكم بالسواد الأعظم، فإنه من شذَّ شَذَّ في النار.قال الشيخ رحمه الله في مقدمة الصحيحة (4/ك-ل): (( رواه ابن أبي عاصم في السنَّة وإسناده ضعيف كما بينته في ظلال الجنة رقم 80، ولكنه حسن بمجموع طرقه كما شرحته في الصحيحة 1331 وغيره)). انظر: هداية الرواة (171) اهـ (تراجعات العلامة الألباني في التصحيح والتضعيف - ج 1 / ص 13)
Oleh: Ust. Ma'ruf Khozin
0 komentar:
Posting Komentar