Social Icons

Sabtu, 30 Juli 2016

Peringatan 100 Hari Wafatnya Seseorang Jatuh Pada bulan Ramadhan



Foto Peringatan 100 hari wafatnya Kyai Masyrokhan

Tradisi yang berkembang dikalangan Nahdlatul Ulama apabila ada orang yang meninggal maka akan dilaksanakan acara Yaasinan, tahlil, doa, dzikir dan lain sebagainya yang ditujukan untuk mayit. Dalam acara tersebut biasanya juga dibarengi dengan jamuan makanan sebagai sodaqoh untuk mayit. Menjadi menarik apabila peringatan tersebut jatuh pada bulan Ramadhan, apakah tetap dilaksanakan hal serupa? Bagaimana pelaksanaannya?
Sodaqoh di bulan di bulan yang istimewa akan dilipatgandakan pahalanya. “Sedekah yang paling utama adalah sedekah dibulan Ramadhan” (HR At-Turmudzi dari Anas). Tidak ada alasan lagi untuk meninggalkan tradisi yang sangat baik ini di bulan Ramadhan. Bulan ramadhan tidak menjadi penghalang untuk dilaksanakan peringatan 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, ataupun 1000 hari wafatnya seseorang. Jamuan makanan tetap dapat dilakukan sebagai sarana buka puasa bersama. Memberi buka puasa kepada orang lain pahalanya sama dengan orang yang berpuasa. Acara yang biasanya dilaksanakan ba’da ashar atau ba’da maghrib dapat dialihkan menjadi menjelang waktu magrib.
Kamis (16/6) lalu misalnya, pada hari itu diperingati 100 hari meninggalnya Abah Yai Masrokhan, pengasuh Ponpes Durrotu Aswaja, Kompleks Unnes, Gunungpati, Semarang.
Acara dimulai dengan pembacaan Surat Yaasin dan tahlil bersama oleh semua santri beserta warga sekitar yang dilakukan langsung di makbaroh Abah Yai. Acara dimulai pukul 16.30 WIB. Kemudian untuk menunggu datangnya waktu buka puasa diisi maulidol hasanah dan doa oleh KH Ulil Albab dari Pedurungan Semarang.
Azan magrib pun berkumandang. Tiba saatnya para santri beserta warga yang hadir berbuka puasa bersama. Tak lupa “berkat” dibagikan pada warga untuk dibawa pulang.

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Diklik dan Suka/Like/Seneng

Pengikut

 

BANGUNLAH

Dimana Semua Bangsa

SUATU DUNIA

Hidup Dalam Damai

Dan Persaudaraan

Kita Harus Tau

“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”

Pendapat untuk blog ini ?

 
Blogger Templates