Alm. Kyai M. Masrokhan
Semarang – Ratusan
jama’ah memadati Pondok Pesantren Durrotu Aswaja yang berada di Kompleks Kampus
UNNES, Semarang pada Ahad sore (17/4) untuk mengenang 40 hari wafatnya Kyai bersahaja
yang dicintai oleh masyarakat dan para santrinya, Kyai Muhammad Masrokhan. Kyai
yang akrab disapa Abah Yai Masrokhan ini wafat pada bulan lalu, tepatnya pada
Kamis sore, 10 Maret 2016.
Kegiatan diawali dengan ziarah bersama setelah sholat ashar dan
disambung dengan dzikir, Yaasin, dan tahlil. Figur Abah Yai Masrokhan yang
sangat bersahaja meninggalkan kenangan berharga bagi banyak orang. Terutama
masyarakat sekitar dan para santri, tak terkecuali rektor Universitas Negeri
Semarang. Dalam berbagai kegiatan universitas, dahulu Abah Yai seringkali
diundang khusus oleh rektor untuk memimpin doa.
Hadir dalam acara 40 hari wafatnya Abah Yai Masrokhan, KH Ulil
Albab Syaikhun dari Pendurungan Semarang, Kyai Thulab Syaikhun, Kyai Khamson, Ustadz
Eko Haryanto, Ustadz Maulana Malik Ibrahim,dan para ulama berserta masyarakat
lainnya.
Kyai Masrokhan merupakan pengasuh pondok Pesantren Durrotu Aswaja,
Banaran, Gunungpati, Semarang. Beliau mendirikan pondok pesantren ditengah
kampung Banaran yang mulai hiruk pikuk dengan adanya Universitas Negeri
Semarang pada tahun 1993, dari tahun – ketahun santri terus bertambah hingga
pada tahun ini telah ada 350an santri putra dan putri yang pada umumnya adalah
mahasiswa Unnes.
Kepergian beliau 40 hari yang lalu sangat menyedihkan bagi setiap
santri dan masyarakat. Ribuan santri, alumni, dan masyarakat mengiringi proses
pemakaman pada Jumat pagi (11/3) lalu, dengan diiringi sholawat mereka berebut
keranda di sepanjang perjalanan sebagai wujud bakti kepada kyai mereka.
Pemandangan yang menggetarkan setiap orang yang melihatnya.
Farid N.R
0 komentar:
Posting Komentar