KEGIATAN PENDAKIAN
PERDANA
PECINTA ALAM BAHANA
WAWASAN NUSANTARA
Gunung Merbabu, 8 – 9 Maret 2013
Dalam rangka menjalankan
program kerja BAWANA Angkatan XX Tahun 2012/2013, Pengurus Ekstrakurikuler
Pecinta Alam Bahana Wawasan Nusantara ( BAWANA ) yang bernaung di bawah Sie Bidang 3, Pendidikan Pendahuluan Bela Negara,
Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) SMK NEGERI 1 PURWOREJO mengadakan
kegiatan “PENDAKIAN PERDANA” yang
telah berhasil dilaksanakan pada tanggal 8 – 9 Maret 2013 di Gunung Merbabu via
jalur Wekas, Kedakan, Magelang.
Peserta
pendakian adalah anggota BAWANA angkatan XX dan XXI, tolal peserta yang ikut
sebanyak 24 siswa dan didampingi oleh seorang Pembina, yaitu Bapak Dedi
Purbadi, S.Pd
Kami
meninggalkan kampus SMK N 1 Purworejo pada pukul 08.10 WIB dan sampai di Desa
Wekas (Desa Terakhir) pada pukul 10.12 WIB. Kami berjalan kaki dari gapura desa
Wekas menuju Basecamp Pendakian Gunung Merbabu jalur Wekas, dan sampai pada
pukul 11.32 WIB. Setelah melakukan regestrasi kami menuju Masjid yang berada di
depan basecamp untuk melaksanakan kewajiban sholat Jumat.
Sebelum memulai petualangan tak
lupa kami berdoa bersama untuk memohon keselamatan dan kelancaran kegiatan
kepada Yang Kuasa. Kami berjalan melewati hutan pinus dan hutan yang ditumbuhi
tumbuhan liar. Dalam perjalana kami berjumpa dengan gerombolan monyet liar
penghuni Taman Nasional Gunung Merbabu. Selain monyet juga banyak hewan lainnya
seperti ayam hutan, tupai, dan aneka burung liar. Sepanjang perjalanan kami
selalu ditemani dengan suara – suara hewan liar yang sangat menghibur hati..
Ditengah
perjalanan kami sedikit terhambat dengan turunya hujan dan kerasnya guntur alias
gludug. Namun itu tidak menghalangi kami
untuk melanjutkan perjalanan. Dengan mengenakan
mantol / jas hujan kami melanjutkan perjanan menuju camping ground.
Masih dengan guyuran hujan
tepat pukul 16.35 WIB kami semua tiba di pos 2 atau Camping Ground. Dengan
kekompakan dan saling bekerja sama kami mendirikan tenda dum. Setelah semua dum
(8 dum) berdiri, dan hujan telah reda kami mengganti pakaian kami yang telah
basah oleh keringat dan hujan dengan pakaian yang besih untuk melaksanakan
sholat Ashar.
Menjelang Magrib hujan
berhenti, tetapi dingin masih tetap menyertai kami. Setelah sholat magrib kami
makan bekal makanan dan memasak mie
instan serta air untuk membuat kopi sebagai
penghangat badan. Setelah waktu sholat isya tiba, kami bergantian sholat
di dalam dum.
Untuk menghangatkan tubuh kami
membuat api unggun. Dengan mengelilingi api. Kami berbagi kisah dan berbagi
makanan serta minuman hangat tentunya. Satu per satu dari kami mulai masuk ke
dalam dum untuk istirahat dan tidur. Kami tidur dengan keadaan yang sangat dingin luar
biasa. Walaupun sudah menghangatkan dengan api tetapi saat tidur dalam dum
dingin kembali menerpa. Dingin yang luar biasa membuat kami tidak bisa tertidur
lelap, dan peserta yang tidak tahan
kembali keluar dari dum untuk membuat api unggun kembali. Kami semua baru bisa
tidur pada jam 12 lewat,dengan keadaan yang masih dingin di dalam dum masing –
masing.
Adzan Subuh telah berkumandang
melalui alarm handphone. Peserta yang telah bangun lebih awal bertugas
membangunkan peserta yang lain. Peserta yang masih berani dan tahan dingin
berwudhu dengan air dari selang air yang sudah pecah di dekat tempat camping
untuk melaksanakan kewajiban Sholat Shubuh. Peserta yang merasa terlalu dingin
mensucikan diri untuk sholat dengan tayamum.Sholat dilaksanakan berjamaah di
dalam Dum.
Selesai
sholat kami mengumpulkan sampah plastik dan kayu untuk dibakar, sekaligus untuk mengurangi
rasa dingin. Kami juga memasak mie
instan lengkap dengan sayurnya untuk sarapan pagi sebagai pengisi tenaga untuk
melaksanakan Hiking menuju Puncak Tertinggi Gunung Merbabu,
yaitu Puncak Kentheng Songo.
Sejumlah
21 peserta melanjutkan hiking menuju puncak, sedangkan 3 peserta dan pembina
tetap berana di pos 2 atau camping ground karena kondisi yang kurang memungkinkan,
sekaligus untuk menjaga tenda dum dari ancaman hewan liar.
Kami melewati jalan setapak
yang terjal, berliku dan menanjak. Di perjalanan kami dapat menikmati hamparan hutan edelweis yang
berada di kiri dan kanan selama perjalanan dari pos 2 sampai di kawah mati,
yaitu kawah Condrodimuko. Sampai di kawah pada pukul 07.45 WIB. Kami beristirahat sejenak dan menyaksikan
pemandangan yang sangat indah.
Setelah sampai di kawah kami melanjutkan
perjalanan menuju pertigaan, yaitu pertigaan menuju ke puncak syarif jika ke
kiri dan menuju puncak kenteng songo jika ke kanan. Pemandangan selama
perjalanan kita dapat menikmatai pemandangan yang sangat indah dan dapat
melihat gugusan puncak-puncak gunung merbabu. Disini juga msih terdapat
edelweiss, namun sayang sangat jarang yang berbunga, karena memang Maret
bukanlah musim untuk berbunga.
Setelah
sampai dipertigaan yaitu pada pukul 08.45 WIB kami beristirahat sebentar dan
menikmati minuman dan makann yang kami bawa. Setelah beristirahat kemudian kami
melanjutkan ke puncak kenteng songo (puncak tertinggi) gunung merbabu. Kali ini
kami harus melewati jalur yang berupa bukit dan savana yang memiliki
pemandangan eksotik. Selama
perjalan kami melewati puncak geger sapi dan jembatan setan, jembatan setan adalah
medan yang sangat terjal yang disertai jurang di sisi kiri dan kanannya.
Setelah melewati jembatan setan track menuju puncak semakin terjal dan
menanjak, hingga peserta diharuskan pegangan satu sama lainnya, dan kami juga
harus melewatinya dengan climbing (memenjat tebing) setinggi 6 meter. Pukul 09.25
WIB peserta sampai di puncak kenteng songo (puncak tertinggi gunung merbabu
3142 Mdpl.
Di puncak
kentheng songo tak lupa peserta bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kedamaian keselamatan yang didapatkan hingga di atas puncak. Sebagai simbolis
rasa syukur kami melakukan sujud syukur dengan menghadap kiblat di puncak
tertinggi, puncak kentheng songo. Selama 28 menit kami berana di puncak. Berkat
doa dari semua pihak cuaca sangat cerah, sehingga kami dapat menikmati
pemandangan Gunung Merapi dengan
puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat yang, nampak sangat dekat.
Memandang kearah barat tampak Gunung Sumbing dan Sindoro yang terlihat sangat
jelas dan indah, seolah – olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi Nampak
Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran. Dari
kejauhan kearah timur tampak Gunung Lawu dengan puncaknya yang memanjang. Kami
semua merasa sangat bahagia dan bangga.
Di puncak ini terdapat batu
kenteng / lumpang / berlubang dengan jumlah 9 (menurut paranormal), tapi yang
bisa kita lihat hanya sejumlah 4 saja. Disekitan batu itu juga kami
beristirahat, memakan makanan yang telah kami bawa, minum dan tak lupa juga
berfoto serta memotret pemandangan yang sebelumnya belum pernah kami saksikan
secara langsung.
Setelah
puas berada di puncak tepat pukul 10.03 WIB kami kembali turun ke Pos II, dimana 3 peserta dan
Pembina menunggu. Kami harus kembali melewati jalur yang berbahaya, selain
sempit hanya berkisar satu meter dengan sisi kanan kiri jurang dan tebing
dengan bebatuan yang hanya ditumbuhi rumput hijau. Beruntung cuaca masih tetap
cerah, tidak ada angin yang mengancam kami terdorong jatuh ke jurang. Kami
turun melewati jalur yang sama dengan pada saat naik.
Sesampainya di pos II kami
Istirahat dan juga makan. Kami memasak mie instan yang masih tersisa. Setelah
itu dilanjutkan dengan Packing, kami mengemas kembali barang bawaan, serta
membongkar dan melipat kembali Tenda Dum.
Selesai packing dan telah
dipastikan semua telah beres kami melanjutkan perjalanan turun dari Pos II
menuju Basecamp Pendakian Gunung Merbabu di Desa Wekas. Cuaca sudah mulai
mendung dan sedikit berkabut, sehingga terasa sejuk dan tidak panas. Hujan
gerimis hanya sebentar mengiringi perjalan peserta menuju Basecamp Pendakian.
Sampai
di Basecamp kami meletakkan tas dan langsung
menuju masjid untuk melaksanakan kewajiban sholat Dzuhur. Setelah itu kami
beristirahat dan makan makanan yang masih tersisa. kami juga membeli stiker dan
juga bandul / gantungan kunci sebagai kenang – kenangan Pendakian Di Gunung Merbabu.
Setelah berpamitan dan
registrasi dengan pengelola Pos Pendakian peserta melanjutkan perjalanan
pulang. Pukul 15.15 WIB kami meninggalkan Basecap pendakian dan kami berjalan kaki selama 1 jam menuju Gapura desa
wekas dimana Bis sudah menanti.
Setelah
sampai kami menata barang di dalam bis, kami
melaksanakan Sholat Ashar di Masjid yang tidak jauh dari Bis parkir. Usai semua
masuk bis ketua panitia melakukan presensi peserta, sekaligus mengecek keadaan seluruh peserta.
Seluruh peserta dipastikan dalam konsisi yang masih sehat. Kami menuju kampus
SMK N 1 Purworejo dengan Bis, sepanjang perjalanan di dalam bis kami beristirahat dan juga tidur.
Kami
semua dalam keadaan sehat kembali masuk dalam Kampus SMK Negeri 1 Purworejo
pada pukul 18.20 WIB. Kedatangan kami sudah ditunggu oleh Bapak Sutoyo S.Pd dan
juga Bapak Drs. Achmad Mahmud. Kami meletakkan barang – barang milik sekolah dan
milik pihak lain yang dipinjam ke dalam basecamp BAWANA. Setelah itu kami pulang
menuju rumah masing – masing. Pukul 19.30 WIB sudah dipastikan seluruh peserta sudah
meninggalkan kampus SMK N 1 Purworejo.
keren bgt tu
BalasHapus