Baca Juga :
Minggu, 07 September 2014
Pemasangan Petunjuk Pendakian Gunung Sumbing Via Kaliangkrik oleh Pemuda Purworejo
BAWANAnews~ MAGELANG Minggu (3/8)
Setelah beberapa kali melaksanakan survey akhirnya Pecinta
Alam Kabupaten Purworejo bekerja sama dengan Kepala Dusun Butuh, Temanggung,
Kaliangkrik, Magelang telah sukses melaksanakan kegiatan pemasangan petumjuk
pendakian (marka) ke puncak Gunung Sumbing guna meminimalisir tersesatnya para
pendaki yang melalui jalur pedakian via Kaliangkrik ini.
“Sebelumnya kami sudah melaksanakan survey untuk menentukan
lokasi pemasangan petunjuk pendakian dan juga untuk keperluan pembuatan peta
pendakian, survey terakhir kami lakukan kemarin saat bulan puasa, tepatnya
tanggal 24 Juli dan juga sebelumnya pada tanggal 10 Juli” ujar salah satu
panitia yang enggan disebutkan namanya.
Kegiatan yang bertajuk ‘Pembuatan Petunjuk Dan Launching Peta Pendakian Gunung Sumbing’ ini
dilaksanakan pada 2-3 Agustus lalu dengan peserta sebanyak 29 orang. Para
peserta datang dari purworejo dengan menggunakan truck. Kegiatan ini didanai
oleh swadaya Pecinta Alam Kabupaten Purworejo.
“Alhamdulillah kegiatan kami berjalan dengan lancar, kami
datang dari purworejo naik mobil truk, total peserta ada 29 orang yang
mendaftarkan diri secara suka rela pada panitia, dan dana yang kami gunakan
untuk acara ini juga berasal dari swadaya peserta.” Ungkapnya
Lebih lanjut dengan adanya partisipasi Pecinta Alam
Purworejo terhadap Gunung Sumbing paling tidak bias memancing wisatawan atau
pendaki kembali untuk berkunjung ke gunung yang memiliki ketinggian 3371 mdpl
itu, mengingat sebelumnya terjadi peristiwa hilangnya pelajar dari Purworejo
yang dikabarkan tersesat hingga lima hari baru ditemukan.
“Memang ini jalur yang belum resmi dan masih sangat minim
petunjuk, semoga dengan adanya acara pembuatan petunjuk dan lounching peta ini
bias mencegah hal serupa terulang lagi” pungkasnya
Sementara itu Kepala Dusun Butuh, Lilik Setiyawan, S.E mengucapkan
banyak terima kasih banyak kepada Pecinta Alam Kabupaten Purworejo yang sudah
peduli dengan adanya pemasangan petunjuk.
“Saya mewakili masyarakat Dusun Butuh, Desa Temanggung,
Kaliangkrik mengucapkan banyak terima kasih kepada Pecinta Alam Kabupaten
Purworejo atas kepduliannya dengan adanya kegiatan Nanjak Bareng sekaligus
pemasangan petunjuk pendakian, semoga banyak bermanfaat bagi pendaki-pendaki
lain agar tidak tersesat, namun perlu diingat bahwa ada hal lain yang
menyebabkan tersesat, jadi selama di perjalanan kita harus menjaga perkataan
dan sopan santun” beliau menjelaskan
Tanam Pohon |
Foto Bersama Pos 4 |
Foto Bersama Bpk Lilik Setiyawan, S.E (Kepala Dusun Butuh, Temanggung, Kaliangkrik) |
Dari 29 peserta, anggota BAWANA ada 8 orang, alumnus BAWANAada 4 orang
80% kepanitiaan diisi oleh Alumni BAWANA
Penulis : Farid N.R
Repost : http://www.bawanacamp.com/2014/08/pemuda-purworejo-sukses-gelar.html
Penulis : Farid N.R
Repost : http://www.bawanacamp.com/2014/08/pemuda-purworejo-sukses-gelar.html
Label:
Alam dan Lingkungan
Pemuda Purworejo Survei Gunung Sumbing via Kaliangkrik
BawanaNews# Beberapa pemuda Pecinta Alam dari Purworejo melakukan pendakian Gunung Sumbing via Butuh, Kaliangkring (10/7) pekan lalu, walaupun berpuasa Ramadhan, itu tidak menjadi penghalang mereka untuk melakukan survey guna terlaksananya rencana pemasangan petunjuk pendakian, hal itu dilakukan karena rasa peduli mereka terhadap jalur tersebut, dimana sering terjadi pendaki yang tersesat.
Joni dan Edy |
“Pendakian gunung
sumbing via butuh kaliangkrik sering membuat pendaki tersesat, rekan kita dari
purworejo salah satunya, hal ini dikarenakan jalur yang belum resmi dan
minimnya petunjuk jalan yang kurang memadai,” ungkap Joni Freztianto (alumni Bawana XIX)
yang merupakan salah satu penggagas ide tersebut melalui akun facebooknya.
Mereka menggunakan dana swadaya dan membuka kesempatan bagi
rekan-rekannya yang lain untuk berpartisipasi. “Maka dari itu untuk menanggulangi agar tidak terjadi hal serupa,
beberapa rekan pecinta alam purworejo sepakat akan melakukan pembuatan petunjuk
jalan serta pembuatan peta pendakian via Butuh, Kaliangkrik, bagi yang
inginmembantu dan bergabung silahkan inbox 08995616012” Sdr. Joni
menjelaskan.
Pelaksana Survey |
Sdr Joni yang dimintai keterangan lebih lanjut melalui nomor
telepon menerangkan bahwa survei ini dilakukan bersama dua rekannya pada Kamis s/d Sabtu
(10-12/7) kemarin, dan pemasangan direncanakan pada 2-3 Agustus mendatang,
namun masih terkendala dana.
“Survey saya lakukan
bersama Edy (Bawana XXI) dan Dayah (MAN) Kamis – Sabtu kemarin, tapi hari
sabtunya kami menginap dirumah warga. Pemasangan kami rencanakan sesudah
lebaran, kalau tidak ada halangan 2 – 3 Agustus 2014. Yang menjadi kendala
ialah dana yang belum terkumpul.” pungkasnya
#FNR/xx
Penulis : Farid N.R
Repost : http://www.bawanacamp.com/2014/07/pemuda-purworejo-survei-pendakian.html
Penulis : Farid N.R
Repost : http://www.bawanacamp.com/2014/07/pemuda-purworejo-survei-pendakian.html
Label:
Alam dan Lingkungan
Kepala SMK N 1 Purworejo Trenyuh Karena Pala BAWANA
BAWANACAMP.COM/NEWS
– Serah terima jabatan kepengurusan Ekstrakurikuler Pecinta Alam BAWANA dari
angkatan XXI kepada angkatan XXII mengawali kegiatan Hari Ulang Tahun BAWANA
yang ke 28 di Ruang L.B.2 , Kamis Wage (19/06/2014) kemarin.
Puncak peringatan HUT BAWANA ke-28 ditandai dengan
pemotongan tumpeng oleh Kepala SMK Negeri 1 Purworejo, Bapak Budiyono, S.Pd,
M.Pd.
Pemotongan tumpeng ini diberikan kepada seluruh anggota
BAWANA yang hadir. Potongan tumpeng pertama diberikan kepada Wakil Ketua Bawana
2013-2014, Mustika Handayani, dan Ketua Bawana 2014-2015, Oktaviano Wisnu.
Setelah pemotongan tumpeng untuk Wakil Ketua Bawana (Purn)
dan Ketua Bawana baru, potongan tumpeng diberikan kepada seluruh hadirin.
Dalam sambutannya, Pembina BAWANA, Bapak Maryono Ailiu, S.Pd
menjelaskan bahwa pemasangan papan baru yang sudah selesai belum dapat dipasang
pada rangka yang sudah ada pada menara air.
“Sebetulnya kita ingin agar papan secepatnya dipasang, akan
tetapi setelah dilaksanakan rapat menejemen bersama guru-guru yang lain
dikhawatirkan rangka tidak kuat, mungkin ketika dipasang kuat, tapi disaat
melakukan wall climbing ditakutkan rangka roboh karena papan yang baru ini
memang sangat berat. Jadi papan belum dapat dipasang, rencananya nanti kita
akan pisahkan antara papan panjat dan menara air, namun itu tidak bisa dalam
waktu dekat.”
Sedangkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Bapak
Sugeng Harjiatmoko, S.Pd, M.Pd, menekankan dalam menjalankan kegiatan BAWANA
haruslah patuh pada aturan Negara dan berpesan agar anggota BAWANA hati-hati
dengan ormas-ormas yang ada.
“Sebagai warga Negara kita haruslah mematuhi aturan Negara,
anggota BAWANA harus hati-hati terhadap golongan-golongan / aliran yang
mempunyai pandangan dan aktifitas yang berbeda dengan yang lain pada umumnya,
kita harus menyaringnya, pandangan ISLAM saja sudah relative banyak, kalau
sudah jelas-jelas berbeda dengan yang lain dan juga profokatif ya perlu
dipertanyakan, jangan sampai terjerumus dalam jurang yang dalam.”
Kepala SMK Negeri 1 Purworejo, Bapak Budiyono, S.Pd, M.Pd
dalam sambutannya mengucapkan ulang tahun untuk BAWANA dan menyampaikan
simpatinya kepada anak-anak BAWANA.
“Saya ucapkan selamat
ulang tahun yang ke-28 kepada Pecinta Alam BAWANA, semoga kegiatannya di SMK Negeri 1 Purworejo
bisa terus berjalan, kaderisasi semakin baik, dan estafet kepemimpinan dari
generasi ke generasi selanjutnya juga semakin baik. Terkadang saya merasa
terharu melihat anak-anak BAWANA, sore-sore koncone podo wes bali, cah bawana
esek ning sekolahan, jupuki sampah, nyirami wit-witan, nyirami kembang, tanpa
rasa jijik ataupun sungkan dalam melakukannya, memang kalau dilakukan dengan
ikhlas tidak akan menjadi masalah, saya merasa trenyuh atas perjuangan
anak-anak BAWANA, atas peran sertanya dalam merawat lingkungan SMK Negeri 1
Purworejo, sekolah kita kini mendapat tropi ADIWIYATA, tidak hanya tingkat
kabupaten, tapi sudah masuk tingkat propinsi dan bahkan menuju nasional, jadi
perjuangan kita tidak sia-sia dan membuahkan hasil.”katanya
Selain itu beliau juga menyinggung tentang apa yang
disampaikan oleh Pembina Bawana dan Waka Kesiswaan.
“Memang rangka itu sudah sangat tua, jadi memang sudah
pantas untuk diperbarui, rangka itu sudah sejak tahun 1995, saat itu saya masih
jadi siswa, dulu saya dan Pak Wawan guru listrik ikut membangun rangka, kalau
saya yang ngelas pak Wawan yang megangi, kalau saya megangi yang ngelas pak
Wawan, saat itu setelah papan panjat jadi, diadakan Lomba Wall Climbing kalau
tidak salah tingkat Jateng-DIY, luar
biasa memang, dulu juga ada pelatih panjat dinding untuk BAWANA, kalau sekarang
kan sudah gak ada. Dalam membangun menara baru untuk panjat tidak bisa dengan
cepat, harus bertahap, karena dananya harus dibagi-bagi dengan yang lain” Kata
Pak Budi.
“Kita harus waspada pada ormas-ormas yang radikal, apalagi
yang mengancam NKRI, gak usah ikut yang seperti itu, pokoknya N.K.R.I. HARGA MATI.” Lanjut Pak Budi.
(F.N. Rohman/BWN”XX”/11/05)***
Penulis : Farid N.R
repost : http://www.bawanacamp.com/2014/06/pergatan-hut-bawana28-2014.html
Penulis : Farid N.R
repost : http://www.bawanacamp.com/2014/06/pergatan-hut-bawana28-2014.html
Label:
Alam dan Lingkungan
Langganan:
Postingan (Atom)