Tips Menanam Dan Merawat Pohon
Untuk mengingatkan kita bahwa lahan untuk tanaman telah hampir punah
oleh bangunan - bangunan pemukiman, pencemaran udara, lahan pertanian
yang sekarat karena tiada pohon sebagai pelindung, luas hutan yang
semakin menyusut, digantikan oleh lahan yang rawan akan bencana alam dan
banyak lagi hal - hal yang seharusnya ada pohon sebagai penata alam
yang sepadan, kini tiada lagi. Maka alangkah baiknya bila kita sedikit
melangkan waktu dan niat untuk menanam dan merawat pohon.
TIPS MENANAM DAN MERAWAT POHON
1. MENCARI LAHAN
Lahan bisa bertempat di lahan milik ( halaman rumah, kebun masyarakat
atau milik perusahaan / lembaga dan lahan negara, dimana kepemilikan dan
pengelolaannya dibawah pengawasan pemerintah ). Lahan yang dipilih
untuk penanaman harus dijamin tidak akan berubah peruntukannya dalam
jangka panjang. Pertumbuhan pohon - pohon apalagi di lahan hutan
memerlukan waktu yang panjang ( diatas 10 tahun ) untuk dapat
terciptanya ekosistem hutan yang baik dan berfungsi optimal. Jadi
pikirkan dengan matang agar penanaman pohon bukan sekedar seremonial.
2. BIBIT YANG TEPAT
Setelah ditemukan lokasi yang cocok, langkah berikutnya adalah memilih
jenis bibit yang akan ditanam. Jenis - jenis yang akan ditanam adalah
sesuai dengan kondisi lahan, peruntukan dan fungsi bagi lingkungan. Bila
ingin lingkungan kita teduh maka pilihlah jenis pohon yang daunnya
rindang dan perawakannya besar seperti Trembesi, Flamboyan, Kersen atau
Beringin. Pada lahan yang kurang subur, pohon Sengon dan Akasia bisa
bertahan hidup.
Bila menginginkan kita bisa menikmati panen
buah, maka tanamlah pohon buah - buahan seperti Mangga, Alpukat,
Rambutan, Durian, dll. Namun, jangan menanam Durian di tempat dengan
lalu lintas yang ramai karena kalau buahnya jatuh bisa membuat orang
celaka. Bila untuk jalur hijau pinggiran jalan, carilah jenis pohon yang
buahnya kecil - kecil, tidak banyak daun rontok, cepat tumbuh dan bisa
juga yang memiliki bunga seperti Angsana, Kersen, Malabar, Bungur,
Flamboyan, Asam Jawa dan lain - lain. Ingat tanaman pinggir jalan jangan
yang akarnya menonjol ke permukaan tanah karena akan merusak jalan dan
membahayakan pengguna jalan.
3. MEMBUAT LUBANG TANAM Bibit
yang sudah dipilih, kini saatnya siap ditanam. Sediakan lubang tanam
yang dibuat sehari sebelum penanaman ( sebaiknya ). Langkah ini
dilakukan agar suhu udara didalam dan diatas permukaan tanah tempat
penanaman stabil sehingga dapat membantu mengurangi stess pada tanaman.
Tanaman yang stress akan sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Lubang tanam dibuat minimal 20 cm x 20 cm ( sesuai besar bibit ) dengan
kedalam 30 cm – 40 cm ( sesuai media dan bentuk akar ). Pada awal
penanaman perlu ditambahkan pupuk kandang atau kompos untuk membantu
menambah hara atau nutrisi bagi “penghuni baru” bumi.
4. WAKTU MENANAM
Pelaksanaan penanaman hendaknya dilakukan mulai jam 07.00 - 09.00 dan
17.00 – 18.00 ( tergantung Waktu setempat, WIB / WITA / WIT ), karena
pada jam - jam tersebut suhu permukaan tanah tidak terlalu tinggi dan
stabil sehingga dapat menghindari stres pada bibit tanaman. Apabila
tidak memungkinkan menanam pada waktu tersebut dapat dilakukan pada jam
yang lain, namun setelah ditanam segeralah membuat naungan untuk
menghindari terik matahari yang menerpa bibit yang dapat membakar hijau
daun tanaman. Bibit yang terbakar terik matahari menyebabkan klorofil
daun tidak dapat melalukan fungsinya dalam proses fotosintesis dan
menyebabkan tanaman bisa mati dalam waktu cepat.
5. MENANAM BIBIT POHON
Bibit yang akan ditanam terlebih dahulu dilepaskan dari kantung -
kantung media tumbuhnya ( polybag ) kemudian ditanaman bersama media
tumbuhnya. Saat melepas polybag perlu tindakan yang hati - hati agar
media tumbuhnya tidak rusak, Tanaman ditempatkan pada posisi tegak agar
proses pertumbuhan dapat berkembangan dengan baik dan bila perlu
disanggah dengan bambu. Lalu tutup lubang tanaman dengan memasukkan
tanah galian dan menekan secara perlahan di sekeliling tanaman sampai
bibit dapat berdiri dengan baik. Lalu berdoalah agar Tuhan menjaga
tanaman kita.
Setelah bibit ditanam sebaiknya diberi ajir /
patok penanda atau dipagari. Pemberian ajir bukan hanya menandakan bibit
itu ditanam seseorang bukan bibit dari anakan alam. Ajir atau patok
yang dipasang pada bibit punya efek psikologis bahwa tanaman itu
ekslusif / istimewa / berharga dan masih dalam tahap pemeliharaan awal,
perlu banyak perhatian.
6. RAWATLAH DENGAN CINTA Seperti
seorang bayi yang baru lahir, tanpa daya dan kemandirian. Bayi itu coba
kita rawat sebentar hingga bisa berbicara dan bisa makan makanan lunak.
Kemudian bayi tersebut dilepas di lingkungan dimana makanan harus
diusahakan sendiri, minuman harus diraih sendiri dan perlindungan pada
tubuh perlu dipenuhi. Bisakah bayi itu bertahan hidup lama tanpa ada
yang merenggut dan merawatnya di tempat yang cocok baginya?
Merawat sama pentingnya dengan menanam. Maka setelah menanam hendaknya
dilakukan pemeliharaan terhadap gulma, semak, alang - alang, hama,
kebakaran, tangan manusia dan gangguan lain agar ruang tumbuh tanaman
dapat berkembang dengan baik. Selain itu jangan biarkan tanaman
kekurangan gizi. Berilah kebutuhan pokoknya dengan menyiramnya dengan
rutin, memberi pupuk yang sesuai dan memberi perhatian dan doa pada
bibit - bibit itu. Perawatan bibit pohon bisa dilakukan sampai tanaman
berumur 2 tahun. Umumnya pohon diatas umur 2 tahun sudah bisa survival
dan hidup mandiri dari alam, namun tetap dijaga dari unsur perusak.
Selamat menanam pohon dan merawatnya dengan cinta!
“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”
0 komentar:
Posting Komentar